Showing posts with label BERITA. Show all posts
Showing posts with label BERITA. Show all posts

25 September 2014

GMNI KOMISARIAT STIKOM MEMBUKA PENDAFTARAN PPAB (Pekan Penerimaan Anggota baru)

JAN29




MERDEKA...!!! merdeka..
GmnI..!!! Jaya...
Marhaen.. !!! Menang...



Salam sejahtera buat kita Pejuang pemikir - pemikir pejuang
kami komisariat STMIK STIKOM Balikpapan telah membuka pendaftaran PEKAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU (PPAB)  , yang akan di selenggarakan pada :

HARI/TANGGAL    :   SABTU - MINGGU/ 27 - 28 SEPTEMBER 2014
TEMPAT                   :   KAMPUS A STMIK STIKOM BALIKPAPAN
WAKTU                   :    08.00 - 12.00 Wita
MATERI                   :   - (Ke-GMNIan dan Ke-Organisasian), (Pengantar Nasionalisme), (Marhaenisme) , (ke-Sarinahan) , (Motivasi dan pengembangan diri)


Bagi Kawan-kawan yang tertarik atau ingin bergabung silahkan menghungin Contact Person di bawah :
CP : Bung aziz   : 083153366320
        Bung Berry : 087812285412

SEGERA DAFTARKAN DIRI dan JADILAH MAHASISWA Progresif,Cerdas dan Revolusioner :)

MERDEKA .... !!!



continue reading

30 April 2014

Sumpah Mahasiswa -ospek kampus Stimik Stikom Balikpapan periode (2012-2013)

JAN29

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera bagi kita semua
Merdeka!! merdeka...
Gmni !!!  Jayaa...
Marhaen !!! Menang...
ini aksi Bung Adyt dalam pembacaan sumpah mahasiswa pada ospek tahun 2012-2013 di kampus Stmik Stikom Balikpapan 

Ratusan Mahasiswa sangat antusias serentak dengan lantang mengucap sumpah mahasiswa !!! Merdeka,....


continue reading

29 April 2014

Mahasiswa Berupaya Menduduki Jalan Protokol,Demo GMNI Berakhir RICUH !

JAN29



Balikpapan, (25/04/2014) - Aksi demonstrasi aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia di Kota Balikpapan berlangsung ricuh, setelah aparat berupaya membubarkan aksi tersebut. Demonstrasi yang digelar GMNI itu menyoal tentang pemadaman listrik yang kerap terjadi di Balikpapan.
Demonstrasi yang semula berjalan damai ini berujung ricuh, setelah puluhan aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI menduduki jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan Protokol, depan taman Bekapai. Aksi pendudukan tersebut karena mahasiswa ingin masuk ke halaman gedung PLN, namun dijaga ketat aparat.
Tak ayal, puluhan mahasiswa yang kecewa langsung menuju jalan Protokol dan melakukan aksi duduk di tengah jalan dan menghambat arus lalu lintas. Aparat pun langsung berupaya membubarkan aksi mahasiswa sehingga kericuhan tidak bisa dihindarkan. Bahkan beberapa mahasiswa diduga mengalami pemukulan oleh beberapa aparat yang mengawal aksi demonstrasi.
Ketua DPC GMNI Balikpapan, Fajar Nugroho menerangkan “Tadi kita sudah melaksanakan tuntutan untuk ditanda tangani di atas materai, tapi pihak mereka tidak melaksanakan itu dengan alasan karena GMnya tidak ada di Balikpapan. Apabila tuntutan kami tetap tidak ditanggapi. Kami akan melaksanakan aksi yang lebih besar lagi, dengan massa yang lebih banyak juga.
Pihak PLN sendiri hingga saat ini belum berani menjamin sampai kapan pemadaman berlangsung. Pihak PLN mengaku mengalami defisit daya sampai 40 megawatt, meskipun PLTG Peaking saat ini sudah masuk sistem Mahakam, namun ternyata belum bisa memaksimalkan penambahan daya, karena beberapa kali uji coba pembangkit di PLTG Peaking malah terjadi gangguan.
Dalam aksi tersebut GMNI menuntut PLN segera mencari solusi konkret atas kerapnya pemadaman listrik yang terjadi di Balikpapan. Tidak hanya itu, GMNI juga menuntut pertanggungjawaban PLN atas kerugian yang menimpa masyarakat, akibat pemadaman listrik.
Aksi mahasiswa terhadap PLN ini merupakan yang kesekian kalinya digelar. Pasalnya beberapa bulan belakangan kerap sekali terjadi pemadaman listrik di kota Balikpapan. Bahkan tidak jarang, pemadaman berlangsung cukup lama hingga berjam-jam.(bung Hendra).

continue reading

Pernyataan Ida Prahastuty Dibantah GMNI,Pengangguran Terjadi karena Pembangunan Tidak Merata

JAN29



 
Senin, 19 Agustus 2013 , 08:51:00
 
BALIKPAPAN-Pernyataan Ketua Komisi IV DPRD Balikpapn, Ida Prahastuty S Sos yang menyebutkan, pengangguran adalah beban pemerintah kota menunai tanggan serius dari Ketua DCP GMNI Balikpapan Adhitiyo Yudho Abadi. Ia menilai, seharusnya sebagai wakil rakyat tidak perlu berstatemen seperti itu.
“Setelah membaca berita media cetak hari ini tentang pemberitaan yang membahas tentang urbanisasi, saya sedikit agak kecewa dengan statemen Ibu Ida Prahastuty S Sos (Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan) yang mengatakan pengangguran jadi beban pemerintah kota. Bagi saya, seharusnya sebagai wakil rakyat yang sudah pastinya refresentasi dari masyarakat tidak perlu berstatemen seperti itu.
Ada beberpa hal yang menjadi penilaian saya sendiri terlepas saya sangat mengapresiasi pola pemerintah Kota Balikpapan dalam sistem managemen kependudukan dalam rangka mengkontrol kepadatan penduduk, mengkontrol kondusifitas kota, mengkontrol kemacetan, dan mengkontrol tingkat ekonomi kota,’ tutur Adhitiyo Yudho Abadi, yang juga sekretaris PK KNPI Balikpapan Tengah ini.
Menurut Adhi, sapaan akrapnya Adhitiyo Yudho Abadi, pengangguran itu harusnya menjadi cerminan negara, karena hal ini negara belum mampu menyediakan lapangan perkejaan bagi masyarakat. Ditambah lagi dengan tidak meratanya pembangunan di daerah di Indonesia juga menjadi salah satu hal yang membuat urbanisasi itu lahir. Padahal, tugas negara sesuai amanah UUD 1945 yaitu negara wajib mensejahterakan kehidupan bangsa.
“Mengembalikan semangat untuk bertani saya pikir bisa menjadi salah satu solusi untuk polemik ini, dengan catatan negara menjamin harga pupuk, harga alat produksi pertanian yang murah dan kepastian harga hasil panen yang menjajikan agar keinginan masyarakat desa untuk datang ke kota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya bisa berkurang.
Selain untuk menekan urbanisasi hal itu ini bisa menjadi salah satu alternatif kita mengurangi upaya negara dalam mengimpor beras,” paparnya. “Perlu adanya komunikasi antar pemimpin daerah dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, bisa saja antar pemimpin daerah memfasilitasi warganya bisa bekerja di daerah lain di sekitar kota tersebut.
Contohnya, pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) PPU menyediakan lapangan perkejaan di sektor pertanian memandang potensi daerah PPU di sektor pertanian masih terbuka, Pemkot Balikpapan dengan Pemkab PPU di sektor perkebunan atau yang lainnya,” bebernya lagi. Ia menilai, otonomi daerah (Otoda) memiliki efek negatif selaku kekuasaan daerah.
“Benar Otoda sebagai hak kuasa daerah mengelola daerahnya sendiri lebih mandiri, namun akhirnya bukan semangat kebangsaan yang lahir dalam hal ini namun semangat sektoral kedaerahan yang muncul. Bukan bagaimana mensejahterakan rakyat Indoesia lagi, tapi Pemkot Balikpapan harus berpikir tentang mensejahterakan masyarakat Balikpapan dan Pemkot Samarinda berpikir tentang mensejahteraakan masyarakat Samarinda dan begitu seterusnya, hingga yang lahir adalah statemen dari Ketua Komisi IV DPRD Balikpapn itu, bahwa pengangguran menjadi beban pemerintah kota.
Efek negatif dari Otoda ini sudah seperti hukum rimba, daerah yang tidak memilik SDA di sektor mineral dan batu bara (minerba) akan jauh tertinggal, karena mainstream yang dibangun lebih besar sektor pertambangan dibandingkan dengan sektor pertanian atau sektor laut,” urainya. Adhit menjelaskan, efek negatif yang ditimbulkan ini harus dikurangi seminim mungkin dengan komunikasi yang baik antarpemerintah daerah, dengan DPRD sebagai sosial kontrol di dalamnya karena DPRD adalah representasi dari rakyat.
“Negara bukan perusahaan dan rakyat bukan babu yang ketika polemik masalah lapangan pekerjaan selalu dipandang sebagai bentuk beban negara. Pola pikir yang seperti itu sudah keluar dari rel dari kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan apabila pola pikir seperti itu terus ada maka jangan harap ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan kuwajiban negara mensejahterakan kehidupan bangsa,” tutupnya.(bp-14)

continue reading